Aku tetap mencintaimu
Walaupun engkau tak mengenalku
Selangkah menuju cinta
Sepatah doa-doa
Separuh waktu berlalu
Lebih dua bulan engkau hadir
Doa-doa tak genap dua dekade
Mencintaimu tak lebih sepuluh triwulan
Aku hadir menyapamu
Menyambung kasih merapal doa
Izinkan untuk datang kepadamu
Ihya Ulumuddin
Situbondo, 15 September 2024
Ratusan kali kami menyapa
Ribuan doa mengamini
Sembari menyapu kaca yang usang termakan waktu
Kami datang lagi dan lagi
Akui kami untuk kesekian kali.
Ihya Ulumuddin
Bumi Sholawat, Awal bulan kelahiran nabi, 2024
Perjalanan masih panjang
Arus balik akan mengarahkan kita
Suarakan, “Bersatu kita Teguh”
Kembalikan suara rakyat
Pesan beliau, “pilihan pemimpin hanya lima tahun sekali, akan tetapi kita saudara selama-selamanya”
“Liatlah apa yang telah ia kerjaan, tidak wacana yang ia sampaikan”
Terus maju berkelanjutan
“Yang baik kita teruskan, kita rencanakan yang lebih baik.
Ihya Ulumuddin
Bojonegoro, 26 September 2024
Biarkan ia lepas begitu saja
Suara alam terlalu luas untuk ia yang ingin bebas
Berjuanglah, ia telah lama di pangkuan
Ia telah telah lama berdiri
Bangunlah.
Demokrasi ada pada pundak para pejuang, berjuang atau pulang tunggang langgang? satu kata Lawan.
Ihya Ulumuddin
Bojonegoro, 27 September 2024
Malam minggu yang sok asik
Bagi ia yang yang sok berisik
Malam minggu yang sepi
Bagi ia yang rindu bersama kekasih
Malem minggu yang bermakna
Bagi ia yang haus dengan kata-kata.
Ihya Ulumuddin
Bojonegoro, 28 September 2024
Selamat atas kelancaran dan doa-doa yang menghujan
Terus tumbuh tanpa merendahkan
Terus maju tanpa meninggalkan
Teruslah melangkah tanpa mengabaikan
Teruslah mengabdi tanpa henti
Tuhan selalu bersama hamba-hamba yang tulus
Doa kami menyertai perjuangan
Teruslah berjuang tanpa rasa pamrih
“next”
Hujanya mulai rindu dengan bumi
Sekali lagi ia menyapa, siapa aku? Yang tak kuasa menahan pilu
Sepanjang jalan ia menyapa, hei, semoga tangismu bersemayam dalam qolbu
Karena perjalanan masih panjang, masih banyak penderitaan yang perlu kita hadapi
Kebahagiaan yang dirahasiakan.
“Bojonegoro terbuat dari, perjalanan, perjuangan dan senyuman”
Ihya Ulumuddin
Bojonegoro, 19 November 2024
Bersyair dan menari
Bernyanyi dan mengagumi
“Apakah itu kamu,
Apakah itu dia
Selama ini,
Terdiam tanpa henti
Perjalanan panjang yang begitu melelahkan”
Engkau tau berlabuh tidak hanya sekedar berteduh
Ihya Ulumuddin
Bojonegoro, 24 November 2024
Negara brutal akan ketidakadilan mengatasnamakan demokrasi,
Ia berdalih akan sebuah perjalanan perjuangan,
Sedangkan langkah-langkah penuh kecurangan dan kenestapaan ia lalui
Perjalanan selama 60 hari akan memaparkan bagaimana jahatnya dunia politik dalam landscape ruang lingkup sebuah kepemimpinan
Ia yang berjanji dengan strategi dikalahkan oleh ia yang bagi-bagi dini hari
Selayaknya negara ini ikhlas dikeruk oleh ia yang memiliki kepentingan golongan semata
Suatu pelajaran yang penting untuk kita renungkan
Pepatah mengatakan, “Amplop waktu pemilihan adalah gerbang awal legalitas korupsi dibuka.” Lalu menyalahkan siapa?
Menyalahkan pemimpin? Tidak
Pemimpin yang korupsi adalah bagian kecil dari kebisingan rakyat yang korupsi sejak dini
Ihya Ulumuddin
Bojonegoro, 27 November 2024
Yang besar jiwanya
Yang luhur cita-citanya
Yang tulus setiap perkataannya
Yang terus bergerak untuk peradaban
Waktu begitu singkat mengajarkan arti dari kehidupan
Memaknai setiap perjalanan, perkataan dan penghayatan
Walaupun dunia serasa menipu arti dari ketulusan
Setiap hati yang terketuk akan memaknai yang sungguh tak hanya singgah, akan tetapi terus mengabdi kepada mu Negeri
Catatan pasca pemilihan daerah kota minyak
Ihya Ulumuddin
Kota istimewa, 06 Desember 2024